Pantun Perpisahan
bila tidak dikarenakan unggas
tidaklah rusak padi disawah,
kalaulah tidak dikarenakan tugas
tidaklah kita dapat berpisah.
tanjung sauh di pulau bintan
area berlabuh orang penyengat.
berpisah jauh bercerai badan
sahabat handai terus kuingat
gunung bintan lekuk ditengah
sayang penyengat kubunya tiga.
hancur badan dikandung tanah.
budi kusanjung kuingat juga.
bunga kemboja putih berseri
putihnya melur diujung dahan
atas hubungan kerja serta pertolongan yang diberi
puji syukur serta terimakasih kami ucapkan.
bila menjemur papan panjang
baik disusun tegak berdiri
bila lah ada umur panjang
insya allah kita kan bersua lagi.
hari ini jual jagung,
hari besok jual jelai,
hari ini kita berkampung,
hari besok kita bercerai
dari tempat mana akan kemana,
tinggi rumput dari kepadi,
hari mana bln. yang mana,
bisa kita bersua lagi
kelip-kelip kusangka api,
kalaulah api mana puntungnya,
hilang ghaib kusangka mati,
bila mati mana kuburnya
batang selasih permainan budak,
berdaun sehelai dimakan kuda,
bercerai kasih bertalak tidak,
seribu tahun kembali juga,
orang aceh tengah sembahyang,
hari jumaat sedang hari,
pergilah kasih pergilah sayang,
pandai-pandai melindungi diri
berhembus bayu angin mengilir
sejuknya hingga keujung pohon
sambutlah salam pesan terakhir
kusampaikan melalui untaian pantun.
akan menebang nibung berduri
dibikin pagar pinggir perigi
pantun dikarang melepas diri
entahkan apabila bersua lagi.
orang mentigi mengail tenggiri,
tenggiri dijual didalam pekan
kami yang pergi memohon diri
silap serta salah mohon dimaafkan.
dari tungkal pergi siantan
berkunjung berlabuh di kuala maras
selamat tinggal handai serta tolan
kita berpisah dikarenakan tugas.
hati gembira berbarengan teman
bergembira ria dibawah jambatan
seandainya kita diizinkan tuhan
tentu bersua dihari kemudian
bila tidak dikarenakan unggas
tidaklah rusak padi disawah,
kalaulah tidak dikarenakan tugas
tidaklah kita dapat berpisah.
tanjung sauh di pulau bintan
area berlabuh orang penyengat.
berpisah jauh bercerai badan
sahabat handai terus kuingat
bila ada sumur di ladang
bisa saya menumpang mandi
bila ada umur yang panjang
bisa kita bersua lagi
hari ini menanam jagung
hari besok menanam serai
hari ini kita berkampung
hari besok kita bersurai
malam ini menanam jagung
malam besok menanam serai
malam ini kita berkampung
malam besok kita bercerai
hari ini menugal jagung
hari besok menugal jelai
hari ini kita berkampung
hari besok kita bercerai
batang selasih permainan budak
berdaun sehelai dimakan kuda
bercerai kasih bertalak tidak
seribu tahun kembali juga
orang aceh tengah sembahyang
hari jumaat sedang hari
pergilah kasih pergilah sayang
pandai-pandailah melindungi diri
gunung bintan lekuk ditengah
sayang penyengat kubunya tiga.
hancur badan dikandung tanah.
budi kusanjung kuingat juga.
bunga kemboja putih berseri
putihnya melur diujung dahan
atas hubungan kerja serta pertolongan yang diberi
puji syukur serta terimakasih kami ucapkan.
bila menjemur papan panjang
baik disusun tegak berdiri
bila lah ada umur panjang
insya allah kita kan bersua lagi.
sirih berlipat sirih pinang
sirih dari pulau mutiara
pemanis kata selamat datang
awal bismillah pembuka bicara
orang ke laut menjala udang
petang hari pasang pelita
yang di tunggulah sudahpun datang
yang dinanti sudahpun tiba
batu kecubung warna ungu
ditatah berlian batu bermutu
kebiasaan melayu menyongsong tamu
hamparkan tikar lebarkan pintu
jalan malam menggunakan suluh
berkunjung sebentar dirumah teliti mamat
angkatkan tangan jari sepuluh
doa minta agar selamat
jasamu dikenang nama diberi
bikin merai teman bestari
anda sahabat yang kami kasihi
layanan anda sangat dihargai
ayam rintik tepi'>di tepi hutan
terlihat dari pinggir telaga
nama yang baik lantas ingatan
seribu tahun terkenang juga
tanam lenggun tumbuh kelapa
terbit bunga pucuk mati
budi tuan kami tidak lupa
telah terpahat didalam hati
mudik ke hilir berperahu layang
berkunjung sebentar di indera giri
pergilah kasih pergilah sayang
pandai-pandailah melindungi diri
dari tempat mana akan kemana
tinggi rumput dari padi
tahun mana bln. mana
bisa kita bersua lagi
lebah tidak bersarang lagi
habis pulang ke gunung ledang
sembah tidak dipanjangkan lagi
perut lapar hari dah petang
lemak terasa sibuah pinang
bikin menjamu paduka raja
makanan lazat telah terhidang
marilah kita menjamu selera
bila tidak dikarenakan unggas
tidaklah rusak padi disawah,
kalaulah tidak dikarenakan tugas
tidaklah kita dapat berpisah.
tanjung sauh di pulau bintan
area berlabuh orang penyengat.
berpisah jauh bercerai badan
sahabat handai terus kuingat
gunung bintan lekuk ditengah
sayang penyengat kubunya tiga.
hancur badan dikandung tanah.
budi kusanjung kuingat juga.
bunga kemboja putih berseri
putihnya melur diujung dahan
atas hubungan kerja serta pertolongan yang diberi
puji syukur serta terimakasih kami ucapkan.
bila menjemur papan panjang
baik disusun tegak berdiri
bila lah ada umur panjang
insya allah kita kan bersua lagi.
hari ini jual jagung,
hari besok jual jelai,
hari ini kita berkampung,
hari besok kita bercerai
dari tempat mana akan kemana,
tinggi rumput dari kepadi,
hari mana bln. yang mana,
bisa kita bersua lagi
kelip-kelip kusangka api,
kalaulah api mana puntungnya,
hilang ghaib kusangka mati,
bila mati mana kuburnya
batang selasih permainan budak,
berdaun sehelai dimakan kuda,
bercerai kasih bertalak tidak,
seribu tahun kembali juga,
orang aceh tengah sembahyang,
hari jumaat sedang hari,
pergilah kasih pergilah sayang,
pandai-pandai melindungi diri
berhembus bayu angin mengilir
sejuknya hingga keujung pohon
sambutlah salam pesan terakhir
kusampaikan melalui untaian pantun.
akan menebang nibung berduri
dibikin pagar pinggir perigi
pantun dikarang melepas diri
entahkan apabila bersua lagi.
orang mentigi mengail tenggiri,
tenggiri dijual didalam pekan
kami yang pergi memohon diri
silap serta salah mohon dimaafkan.
dari tungkal pergi siantan
berkunjung berlabuh di kuala maras
selamat tinggal handai serta tolan
kita berpisah dikarenakan tugas.
hati gembira berbarengan teman
bergembira ria dibawah jambatan
seandainya kita diizinkan tuhan
tentu bersua dihari kemudian
bila tidak dikarenakan unggas
tidaklah rusak padi disawah,
kalaulah tidak dikarenakan tugas
tidaklah kita dapat berpisah.
tanjung sauh di pulau bintan
area berlabuh orang penyengat.
berpisah jauh bercerai badan
sahabat handai terus kuingat
bila ada sumur di ladang
bisa saya menumpang mandi
bila ada umur yang panjang
bisa kita bersua lagi
hari ini menanam jagung
hari besok menanam serai
hari ini kita berkampung
hari besok kita bersurai
malam ini menanam jagung
malam besok menanam serai
malam ini kita berkampung
malam besok kita bercerai
hari ini menugal jagung
hari besok menugal jelai
hari ini kita berkampung
hari besok kita bercerai
batang selasih permainan budak
berdaun sehelai dimakan kuda
bercerai kasih bertalak tidak
seribu tahun kembali juga
orang aceh tengah sembahyang
hari jumaat sedang hari
pergilah kasih pergilah sayang
pandai-pandailah melindungi diri
gunung bintan lekuk ditengah
sayang penyengat kubunya tiga.
hancur badan dikandung tanah.
budi kusanjung kuingat juga.
bunga kemboja putih berseri
putihnya melur diujung dahan
atas hubungan kerja serta pertolongan yang diberi
puji syukur serta terimakasih kami ucapkan.
bila menjemur papan panjang
baik disusun tegak berdiri
bila lah ada umur panjang
insya allah kita kan bersua lagi.
sirih berlipat sirih pinang
sirih dari pulau mutiara
pemanis kata selamat datang
awal bismillah pembuka bicara
orang ke laut menjala udang
petang hari pasang pelita
yang di tunggulah sudahpun datang
yang dinanti sudahpun tiba
batu kecubung warna ungu
ditatah berlian batu bermutu
kebiasaan melayu menyongsong tamu
hamparkan tikar lebarkan pintu
jalan malam menggunakan suluh
berkunjung sebentar dirumah teliti mamat
angkatkan tangan jari sepuluh
doa minta agar selamat
jasamu dikenang nama diberi
bikin merai teman bestari
anda sahabat yang kami kasihi
layanan anda sangat dihargai
ayam rintik tepi'>di tepi hutan
terlihat dari pinggir telaga
nama yang baik lantas ingatan
seribu tahun terkenang juga
tanam lenggun tumbuh kelapa
terbit bunga pucuk mati
budi tuan kami tidak lupa
telah terpahat didalam hati
mudik ke hilir berperahu layang
berkunjung sebentar di indera giri
pergilah kasih pergilah sayang
pandai-pandailah melindungi diri
dari tempat mana akan kemana
tinggi rumput dari padi
tahun mana bln. mana
bisa kita bersua lagi
lebah tidak bersarang lagi
habis pulang ke gunung ledang
sembah tidak dipanjangkan lagi
perut lapar hari dah petang
lemak terasa sibuah pinang
bikin menjamu paduka raja
makanan lazat telah terhidang
marilah kita menjamu selera
Tiada ulasan:
Catat Ulasan